Bnpb Mencatat Terjadi 170 Gempa Susulan Pasca Gempa Magnitudo 7,4 Di Sulawesi Tengah


 Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan jumlah total gempa susulan yang terjadi pasca gempa bermagnitudo 7,4 SR yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah,  Jumat (28/9/2018).

Ia membagikan isu tersebut melalui akun Twitternya, @Sutopo_PN, Minggu (30/9/2018).

Sutopo menuturkan hingga pukul 00:00 WIB, Minggu (30/9/2018), tercatat sebanyak 170 gempa susulan terjadi di Sulawesi Tengah.

Sutopo juga mengabarkan kondisi terkini lokasi peristiwa gempa.

Ia menuliskan kondisi Kota Palu dan Donggala gelap gulita alasannya ialah padamnya listrik dan BBM yang langka.

Menurut Sutopo, hingga sekarang masih banyak masyarakat yang berada di luar rumah dan membutuhkan bantuan.

"Sudah 170 gempa susulan terjadi pascagempa Donggala M 7,4 per 30/9/2018 pukul 00:00 WIB. Kondisi Kota Palu dan Donggala gelap gulita. Listrik masih padam dan BBM makin langka.

Masyarakat banyak yang berada di luar rumah. Masih banyak derma yang diharapkan untuk korban gempa," tulis akun @Sutopo_PN.



Sebelumnya, dikutip dari akun Twitter BMKG @infoBMKG, Jumat (28/9/2018), gempa 7,7 SR terjadi di kedalaman 10 kilometer, dan berpusat di 0,18 LS dan 119,85 BT.

Gempa yang mengguncang wilayah Sulawesi Tengah dirasakan beberapa kali alasannya ialah adanya gempa susulan.

"#Gempa Mag:7.7, 28-Sep-18 17:02:44 WIB, Lok:0.18 LS,119.85 BT (27 km TimurLaut DONGGALA-SULTENG), Kedalaman:10 Km, Potensi tsunami utk dtrskn pd msyrkt #BMKG," tulis BMKG dalam twitternya, Jumat (28/9/2018).

30 menit kemudian, status peringatan dini tsunami berakhir.



Hingga Minggu (30/8/2018) pagi ini, korban jiwa akhir gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, yang masuk di posko Basarnas sebanyak 388 jiwa, dilansir Tribun-Timur.com, Minggu (30/9/2018).

Informasi itu disampaikan oleh Direktur Operasi Basarnas, Bambang S, dikala ditemui di posko Basarnas, Minggu (30/9/2018) pagi.

"Lokasi pencarian hari ini akan kita prioritaskan ke kawasan yang diperkirakan masih ada korban hidup tapi tidak berdaya untuk menyelamatkan diri," kata Bambang kepada wartawan.

Titik-titik yang diprioritaskan, yakni Perumnas Balaroa, Hotel-roa, Mall Ramayana dan Perumahan Petobo.

"Di empat titik ini, kita perkirakan masih ada korban yang hidup, namun belum dapat diselamatkan tadi malam dikerenakan kekurangan peralatan," katanya.

"Termasuk di Pantai Talise yang kita perkirakan sudah banyak korban meninggal dunia disana," ujarnya.

Namun data tersebut belum dipadukan dengan data posko di bawa kendali BNPB setempat.[tribun]

Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments