Istana Terlibat Fitnah Terhadap Sby?


 Dugaan pemerintah terlibat dalam penyebaran kabar bohong yang menyudutkan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui artikel di Asia Sentinel mulai mencuat.

Wasekjen DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik beberapa ketika kemudian mengunggah sebuah foto di akun Twitter pribadinya. Dia mengunggah gambar 17 orang yang sedang berfoto bersama. 

Di antara foto itu, Rachland menyebut ada gambar salah satu pendiri Asia Sentinel, Lin Neumann.

“Lin Neumann, berkacamata ketiga di belakang, yaitu co-founder Asia Sentinel, blog berbasis di Hongkong yang menyebar kabar bohong ihwal SBY dan Partai Demokrat,” ungkapnya di akun @RachlanNashidik sesaat lalu, Selasa (18/9).

Dalam foto itu juga terlihat ada gambar Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal Tentara Nasional Indonesia (purn) Moeldoko.

Rachland pun mempertanyakan korelasi antara Moeldoko dengan Lin Neumann. Salah satu yang juga dipertanyakannya yaitu korelasi antara fitnah Asia Sentinel terhadap SBY dengan foto Moeldoko dan Lin Neumann itu. 

“Di foto ini Tuan Neumann berfoto dengan Moeldoko. Apakah Istana terlibat dalam fitnah pada SBY?” tanyanya.

Asia Sentinel sempat memuat artikel berjudul ”Indonesia’s SBY Government: Vast Criminal Conspiracy”. Artikel itu berisi hasil pemeriksaan pembersihan uang dalam jumlah besar di kala Pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono (SBY). 

Disebutkan telah terjadi pencurian dana sebesar Rp 12 miliar dolar AS atau setara Rp 177 triliun yang dicuci melalui bank-bank internasional. Hal tersebut diambil dari laporan hasil pemeriksaan bersama setebal 488 halaman yang disusun sebagai somasi Weston Capital International, ke Mahkamah Agung Mauritius beberapa pekan lalu.

Disebutkan bahwa ada konspirasi atau rekayasa ketika pemerintah tetapkan Century sebagai bank yang gagal pada tahun 2008. Asia Sentinel juga menyebutkan Bank Century sebagai 'bank SBY' untuk menggambarkan adanya konspirasi seputar pendirian dan kebangkrutan Bank Century. Bank Century disebut menjadi medium penyimpanan dana gelap yang dikuasai Partai Demokrat.

Namun demikian, artikel ini sudah hilang dari laman Asia Sentinel. [rmol]

Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments