Menanggapi insiden pengeroyokan yang menewaskan seorang suporter Persija Jakarta, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan semoga pertandingan sepak bola tidak perlu ada penonton kalau penontonnya masih bersikap anarki.
Tanggapan tersebut diberikan Ridwan Kamil dalam aktivitas acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, Selasa (25/9/2018).
Menurut Ridwan Kamil, perlu adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) gres untuk memaksimalkan pengamanan pertandingan.
"Kita gunakan SOP baru, memaksimalkan pengamanan," kata Ridwan Kamil.
"Kalau perlu, tidak usah ada penontonnya. Selama penontonnya ini masih belum beradab, modern, lebih baik saya juga setuju tidak usah ada penonton sama sekali," imbuhnya.
Sebelumnya Ridwan Kamil juga mengusulkan adanya training oleh klub terhadap suporter timnya masing-masing.
"Yang pertama adalah, training oleh klub, itu menjadi hal yang utama. Saya menyarankan baik PSSI punya apapun namanya (misal) administrator suporter."
"Jadi jangan menganggap suporter ini kelompok di luar oragnisasi, ini harus menempel di dalam sistem pembinaan."
Mantan Wali Kota Bandung itu menyampaikan suporter di Indonesia sebagian masih primitif.
"Karena Indonesia hari masih mengalami suporter yang sebagian masih primitif. Makara harus ada struktur yang mengurusi langsung, kalau tidak nanti saling tunjuk ini siapa."
"Jadi saya mohon ijin pak Edy (Ketua PSSI) atau klub, semoga administrator suporter ini hadir, kalau sudah ada ya Alhamdulillah, kalau belum ada ya kita usulkan."
Pria yang bersahabat disapa Kang Emil ini juga mengusulkan untuk berguru standar di luar negeri, tentang pengamanan pertandingan.
"Kemudian kita juga berguru standar luar negeri, bagaimana dapat mereka lebih baik."
Tak hanya itu, Kang Emil menilai perlunya hukum tegas dari organisasi suporter.
"Aturan tegas dari organisasi suporter harus tegas dilakukan. Imbauan-imbauan dari ketuanya, upaya tenang juga dilakukan," ujarnya.
[tribun]
Sumber http://www.garuda-kita.com/
Comments