Alamat Redaksi Skandal Sandiaga Dihuni Warga Yang Kebingungan

 Situs Skandal Sandiaga muncul beberapa hari terakhir. Isinya lebih banyak menyerang calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno terkait informasi berbau perselingkuhan menjelang pilpres 2019.

Situs tersebut mencantumkan alamat redaksi, yaitu Jalan Petamburan Nomor 15, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10260. Namun tak ditulis dengan lengkap dan terang RT/RW alamat tersebut.

CNNIndonesia.com berusaha mendatangi kantor redaksi Skandal Sandiaga melalui penelusuran aplikasi Google Map. Di Jalan Petamburan, ada beberapa rumah bernomor 15 di sejumlah RT. Salah satunya mengarahkan ke RT 02 RW 01.

Suasana di sekitar jalan itu dipadati permukiman penduduk. Sejumlah perjuangan rumahan ibarat laundry sampai rental Playstation, bangun di wilayah tersebut.

Di nomor itu, hanya ada sebuah rumah berdinding berwarna biru dengan pintu kayu. Alamat tersebut terdiri dari dua rumah yang dijadikan satu.

"Iya ini dua rumah dijadikan satu, nomor 14 dan 15 RT 02 RW 01," kata Ramlah, ibu rumah tangga yang menghuni rumah tersebut, kepada CNNIndonesia.com, Selasa (25/9).

Ramlah resah dan tak mengetahui keberadaan alamar redaksi Skandal Sandiaga. Dia mengaku sudah puluhan tahun tinggal di tempat tersebut. Namun tak sekalipun pernah mendengar kantor berita.

"Enggak pernah ada di sini kantor info (sandiaga). Saya sudah 20 tahun di sini, sudah lama," katanya.

Rumah lainnya dengan alamat dan nomor yang sama berada di RT 03 RW 01. Saat dikunjungi, rumah ini berada di sebuah gang kecil dan berseberangan dengan musala.


Rumah itu berlantai dua dengan aksen kayu di pintu depan. Pemilik rumah nomor 15, Patri menyampaikan rumah tersebut milik eksklusif dan tidak ada kantor info di dalamnya.

"Ini rumah Pak Wandi, ini permukiman enggak ada kantor, Kalau kantor mungkin banyak jalan besar ke arah pelni," terang Patri.

Berikutnya, sebuah rumah nomor 15 di juga bangun di RT 10 RW 01. Rumah tersebut juga berada di depan musala. Jaraknya hanya sekitar satu meter dari nomor yang sama.

"Banyak nomor 15 di sini, tapi rumah warga saja. Yang terang RT berapa dulu. Kalau 15 ini daerah rumah saya," tutup dia.

Situs Skandal Sandiaga diciptakan satu hari sehabis pengambilan nomor urut calon presiden dan calon wakil presiden di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jumat (21/9).

Berdasarkan tool Whois, alat untuk memperoleh informasi mengenai domain situs, situs berjulukan skandalsandiaga.com dibentuk pada 22 September kemudian pukul 03.00 Zulu Time atau pukul 10.00 WIB.

Tercatat nomor telepon yang terdaftar mempunyai arahan nomor Amerika Serikat (+1), bukan Indonesia (+62). Surel pengelola domain terdaftar atas abuse-contact@publicdomainregistry.

Situs ini juga didaftarkan hanya untuk satu tahun sampai 22 September 2019. Sebagai informasi tool "Whois" ialah sebuah alat yang dapat diakses untuk mendapat informasi mengenai pengelola sebuah domain situs.

Polda Metro Jaya menyatakan telah meminta Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk memblokir situs beralamat Skandal Sandiaga. Penyidik Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pun telah melaksanakan penyelidikan soal situs tersebut.

Pelaksana kiprah Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu menyampaikan pihaknya telah mengajukan pemblokiran situs Skandal Sandiaga itu ke Internet Service Provider (ISP), semenjak Selasa (25/9) pada pukul 10.30 WIB.

Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Koalisi Indonesia Adil Makmur, Dahnil Anzar Simanjutak pun menagih akad Kapolri Jendral Tito Karnavian menindak dengan tegas penebar fitnah dan hoaks. [cnn]

Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments