Fadli Zon: Harus Diungkap Siapa Dalang Impor Beras


Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menanggapi pernyataan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso terkait kasus impor beras.

Dilansir dari TribunWow dari akun Twitter Fadli Zon pada Rabu (19/9/2018), Fadli menanggapi cuitan dari Rosianna Silalahi.

Fadli Zon menyampaikan bahwa dalang impor beras harus segera diungkap.

Tidak hanya itu, Fadli menyerukan tidak hanya dalang impor beras yang harus diungkap tetapi juga pihak-pihak yang mendapat laba dari impor beras tersebut.



Harus diungkap siapa dalang impor beras, siapa yg dpt keuntungannya?,” tulis @fadlizon

Diketahui, Rosianna Silalahi mengunggah cuplikan konferensi pers Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melalui akun Twitternya.



"Konpres Dirut Perum Bulog, Budi Waseso soal import beras,” tulis @Rosianna766Hi

Dalam cuplikan video konpers tersebut, Direktur Utama Perum Bulog menyampaikan bahwa dirinya gundah kasus ini perihal negara atau bukan.

Budi juga mengajak supaya semua pihak untuk saling berkoordinasi dan menyamakan pendapat sehingga ada penyelesainnya.

Budi Waseso menjelaskan kalau dirinya mengeluhkan fakta perihal gudang bulog yang sudah tidak bisa menyimpan, sehingga harus menyewa gudang lagi.

Hal tersebut sanggup menimbulkan biaya pengeluaran baru.

“Saya juga bingung, ini warga negara atau bukan, ini berpikir negara atau bukan, cobalah kita sama-sama gunanya berkoordinasi itu kita menyamakan pendapat, kira-kira ini lo prediksinya, jadi kalau saya mengeluhkan fakta gudang saya ini sudah tidak bisa menyimpan, bahkan saya harus menyewa gudang untuk menyimpan itu kan cost tambahan,” kata Budi Waseso

Dilansir TribunWow, Rabu (19/9//2018) Polemik antara Budi Waseso (Buwas) dan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita ini berawal dari izin impor beras untuk Bulog sebanyak 2 juta ton.

Keputusan persetujuan Enggar itu didasari alasannya yaitu menurutnya stok beras belum kondusif dan produksi beras lokal terbatas alasannya yaitu peralihan fungsi lahan sawah yang gencar dilakukan.

Enggar pun menyampaikan bila permohonan itu telah diminta oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).

Namun, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) membantah dirinya yang meminta supaya impor beras itu terlaksana.

Buwas menegaskan keputusan impor beras sebanyak 2 juta ton yang kuotanya diberikan kemendag dilakukan sebelum dirinya menjabat dirut Bulog.

Buwas juga menjelaskan gudang yang dimiliki Bulog ketika ini tidak cukup menampung stok beras sehingga Bulog pun harus menyediakan gudang suplemen sebelum didistribusikan ke pasar.

Buwas mengungkapkan pihaknya bahkan harus menyewa gudang milik institusi negara lain untuk mengakomodir stok beras tersebut.

"Secara kapasitas, gudang Bulog bisa menampung tiga juta ton beras, tetapi alasannya yaitu ada beberapa yang harus diperbaiki, rusak, dan lainnya jadi hanya bisa 2,2 juta ton. Hari ini kita sewa dan pinjam gudang milik Tentara Nasional Indonesia AU buat menyimpan beras di luar gudang Bulog," terang Waseso di Pasar Raya Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (14/9/2018) yang dikutip dari Kompas.com. [tribun]

Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments