Penangkapan Penggerak Hmi Ciderai Kebebasan Memberikan Pendapat


 Aksi penangkapan yang dilakukan pegawanegeri kepolisian atas penggagas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menuai protes.

Ketua Bidang Politik PB HMI Abdul Azis MN mengecam keras atas tindakan besar kepala yang dilakukan oleh pegawanegeri kepolisian kepada kader HMI Cabang Bengkulu dan Ketua Presidium KAHMI Provinsi Bengkulu.

"Saya prihatin atas tindakan represif itu. Sebagai pengurus PB yang juga turun eksklusif bersama masa agresi di Bengkulu, menyatakan dengan tegas bahwa besar kepala itu merusak demokrasi dan menciderai hak kebebasan memberikan pendapat di muka umum," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/9).

Aziz meminta kepala Polisi Republik Indonesia mencopot kepala Polda dan kepala Polres Bengkulu. Sebab tidak bisa mengendalikan pasukannya di lapangan. 

"Kader HMI sebagai insan diperlakukan ibarat binatang. Dipukuli, diinjak-injak ibarat bukan manusia," tuturnya. 

PB HMI memastikan akan ada agresi lanjutan lebih besar yang melibatkan elemen mahasiswa di Bengkulu. Dalam rangka memberikan kritik atas kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Dalam waktu erat kami akan gelar agresi serupa. Tidak menutup kemungkinan seluruh cabang HMI di Indonesia akan bergerak untuk menggelar agresi demo besar-besar," tandas Azis. [rmol

Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments