Polri Sebut Kabar Mahasiswa Ke Markas Tni Di Medan Dipelintir


Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polisi Republik Indonesia Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menampik kabar adanya mahasiswa yang meminta proteksi anggota Tentara Nasional Indonesia ketika unjuk rasa yang berujung ricuh di DPRD Sumatera Utara, yang berada di Medan beberapa waktu lalu.

"Ah ini, dipelintir saja kabarnya. Kami sama Tentara Nasional Indonesia bantu-membantu kok pengamanannya," ujar Setyo di daerah Hotel Indonesia, Jakarta Pusat pada Ahad, 23 September 2018.

Dalam video yang tayang di media umum tampak beberapa mahasiswa yang berunjuk rasa masuk ke dalam Markas Kodim 0201/BS di Jalan Pengadilan, Medan. Mereka meminta proteksi kepada angota Tentara Nasional Indonesia alasannya ialah mengaku diserang abdnegara kepolisian.

Unjuk rasa yang dilakukan pada 20 September 2018 itu berujung ricuh sesudah massa mahasiswa terlibat bentrok dengan massa pro pemerintah Jokowi.

Awalnya, sejumlah mahasiswa mengkritisi kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi. Sebaliknya, Komunitas Masyarakat Cinta NKRI memuji-muji pemerintah Jokowi. Tiba-tiba tanpa diketahui persis penyebabnya, kericuhan terjadi di antara kedua kubu tersebut.

Aparat kepolisian dari Polrestabes Medan memukul mundur mahasiswa. Para mahasiswa pun kocar-kacir dan diduga dipukuli. Puluhan mahasiswa menyelamatkan diri dengan meminta tolong kepada anggota TNI, dengan masuk ke halaman depan Markas Kodim 0201/BS di Jalan Pengadilan Medan.

Bentrokan tersebut mengakibatkan sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka dan perlu mendapat perawatan medis yang serius.

Saat ini, polisi sedang mencari tahu siapa yang pertama kali membuatkan warta tersebut. "Sedang kami cari tuh yang berkelahi domba," ucap Setyo. [opini-bangsa.com / tempo]

Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments