Fahri Nilai Kebohongan Ratna Sarumpaet Dapat Untungkan Prabowo


  Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat Fahri Hamzah menilai polemik penganiayaan Ratna Sarumpaet yang ternyata bohong atau hoaks sanggup menguntungkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Menurutnya, langkah Prabowo yang meminta maaf sesudah sebelumnya sempat membela Ratna akan dinilai positif dan proporsional.

"Jadi orang jangan salah. Makanya jikalau dipolitisasi, ini panggung bagi Pak Prabowo juga," kata Fahri di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (4/10).

Prabowo, kata dia, telah menyampaikan kebesaran jiwa meski murka sesudah dibohongi Ratna. Prabowo juga dinilai telah menyampaikan tanggung jawabnya kepada publik dikarenakan telah ikut menebarkan kebohongan Ratna.

"Pak Prabowo saya lihat luar biasa ya. Itu yang saya lihat. Ini jikalau saya mengganggap ya kejadian ini menguntungkan Pak Prabowo," katanya.

Lebih lanjut, Fahri menganggap duduk masalah Ratna yang berbohong kepada Prabowo termasuk ke Fadli Zon, Amien Rais dan beberapa tokoh lainnya sudah selesai.

Namun, kata dia, proses aturan atas polemik kebohongan Ratna tetap sanggup berlanjut alasannya ialah ada penyebaran informasi bohong.

"Soal publiknya ya ini ialah penyebaran informasi hoaks itu ialah satu tindak pidana itu sanggup dipidana. Silakan penegak aturan nanti yang mengukur seberapa jauh," kata dia.

Melalui konferensi pers, Ratna Sarumpaet sebelumnya mengakui bahwa ia mendatangi rumah sakit khusus bedah pada 21 September 2018 lalu. Dia menyampaikan kedatangannya untuk menemui dokter jago bedah plastik di Jakarta.

"Kedatangan saya ke situ alasannya ialah kami setuju ia menyedot lemak pipi kiri," kata Ratna dalam konferensi pers di rumahnya, tempat Tebet, Jakarta Selatan.

Pernyataan Ratna itu merupakan penjelasan atas beredarnya informasi yang menyatakan bahwa Ratna mengalami tindak kekerasan di Bandung, Jawa Barat pada 21 September itu.

Prabowo yang sebelumnya menyatakan ada penganiayaan pada Ratna, kemudian meminta maaf kepada publik telah ikut berbagi kebohongan Ratna.

Usai mengaku berbohong dalam masalah penganiayaan, Ratna mengajukan pengunduran diri dari BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, ia mengaku tetap akan berjuang untuk Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Surat pengunduruan diri yang ia tandatangani dan tertanggal 3 Oktober 2018 itu ia unggah di akun Twitternya, @RatnaSpaet, Kamis (4/10).

Surat tersebut ditujukan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso selaku Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, serta seluruh tim pemenangan dan semua Pimpinan partai koalisi Prabowo-Sandiaga. [cnn]

Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments