Kesaksian Dr Eka Erwansyah: Tragedi Palu Sungguh Sangat Luar Biasa, Ada 3 Sekaligus


Kisah dr. Eka Erwansyah, dosen kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Sulawesi Selatan anggota tim relawan Unhas:

Bencana Palu dalam pandangan aku bukan hanya Bencana Luarbiasa, tapi Sungguh Sangat Luabiasa.

Biasa dalam suatu peristiwa hanya ada 1 atau 2 "pembunuh". Biasanya gempa saja, atau Gempa plus Tsunami.

Bencana Aceh didahului gempa tapi "sang pembunuh" sebetulnya ialah hanya 1 yaitu tsunami.

Nah di Palu ada TIGA "Sang Pembunuh":
1. Gempa (banyak korban tertimbun reruntuhan bangunan)
2. Tsunami (sekitar 1000 orang disekitar pantai sedang persiapan Festival Nomini) tersapu oleh tsunami.
3. Lumpur (Ada perkampungan yang hilang akhir lumpur yang menyembur dari dalam bumi dan dalam sekejap menenggelamkan 1 perkampungan. Diperkirakan sekitar 700 orang terkubur hidup2.. ada juga sekitar 200 orang siswa Sekolah Menengan Atas sedang kemah juga terkubur dalam lumpur yg tiba2 menyembur dan menimbun mereka).

Kebetulan Saya dan Teman2 yang tergabung dalam Tim DVI Unhas sudah berada di lokasi semenjak kemaren pagi. Kampung yang hilang itu Kampung Petobo, tempat Sigi.

dr Eka Erwansyah (berdiri) foto: istimewa

Kemaren dikala menghimpun data ante mortem korban, aku tidak kuasa tahan tangis.

Seorang Bapak yang melaporkan anaknya yang hilang. Dia curhat. Ketika itu antarkan anaknya mengaji.. rumahnya dan rumah tempat mengaji hanya dipisahkan oleh jembatan..

Begitu anaknya didrop, ia balik ke rumahnya.. gres mau masuk ke rumah datang mendengar suara bbluuumm.. ia balik tubuh dan hanya melihat hamparan tanah kosong berlumpur.. kemana perginya rumah2 satu perkampungan???

Hanya dalam hitungan detik..

😭😭😭😭😭

Suasana Perkampungan Tertimbun Lumpur:




Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments