Timses: Joko Widodo Tak Se-Gentle Prabowo Yang Berani Minta Maaf


 Imbas kasus hoaks Ratna Sarumpaet, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno beserta jajaran tim pemenangannya menjadi bulan-bulanan masyarakat. Namun, tidak usang sehabis ratifikasi Ratna, Prabowo-Sandi eksklusif memberikan permohonan maaf.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengatakan, perilaku Prabowo itu merupakan tindakan gentleman yang tidak dimiliki rivalnya, Presiden Jokowi. Padahal, berdasarkan Andre, banyak sekali kesalahan itu juga pernah dilakukan orang nomor satu di Indonesia itu. Seperti ketika Jokowi mengangkat Arcandra Tahar menjadi Menteri ESDM.

“Pak Jokowi mengangkat Arcandra yang merupakan warga negara Amerika. Kenapa Presiden tidak mengkroscek lebih dulu?” kata Andre ketika dihubungi, Kamis (4/10).

“Padahal Presiden mempunyai instrumen intelijen yang lengkap, mulai dari BIN, Bais, Intelkam, dan Imigrasi. Kenapa dapat seorang presiden mengangkat warga negara aneh menjadi menteri di kabinetnya,” imbuhnya. 

Tetapi blunder kebijakan itu tidak menciptakan Jokowi meminta maaf kepada rakyat Indonesia. Sebagai gantinya, Mensesneg Pratiknolah yang memberikan seruan maaf atas nama pemerintah terhadap pengangkatan Arcandra itu. 

“Jadi Pak Jokowi tidak se-gentle Pak Prabowo yang mengkui kesalahannya dan meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas kekeliruan sebelumnya,” tuturnya. 

Atas dasar itu, Andre meminta semua pihak terutama kubu sebelah untuk tidak memperlihatkan pernyataan yang menciptakan suasana politik makin memanas. 

“Jadi jangan nyinyirlah. Kita ciptakan kontestasi pemilu yang positif,” tutupnya. 

Arcandra Tahar menjadi Menteri ESDM pada 27 Juli 2016 sampai 15 Agustus 2016. Dia dicopot dari jababatannya sehabis paspor Amerika Serikat-nya terkuak alias menyandang kewarganegaraan ganda. Setelah Arcandra melepas paspor asingnya dan murni menjadi WNI kembali, ia diangkat menjadi Wakil Menteri ESDM pada 14 Oktober 2016. [kmp]

Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments