
Kasus artikel di laman Asia Sentinel beberapa waktu kemudian yang menyebut nama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terlibat dalam kasus Century, menciptakan para kader Demokrat membabi buta menyerang Istana.
Baik Andi Arief, Rachlan Nashidik, maupun Ferdinand Hutahaean pribadi menuding pihak Istana berada di balik keluarnya artikel yang sarat fitnah tersebut.
Jurubicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul meminta SBY untuk tidak memanfaatkan nyanyian para kadernya untuk menyerang kubu Istana.
"Pak SBY janganlah menari di gendang anak buahnya, sepeti komentarnya Andi Arief," ujar Ruhut ketika diskusi di daerah Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9).
Selain duduk kasus Asia Sentinel, para kader Demokrat juga berkomentar soal insiden kampanye tenang di Monas yang diselenggarakan oleh KPU, Minggu (23/9) lalu.
Lagi-lagi, kubu Istana yang merupakan capres petahana menjadi pihak yang tertuduh dalam beberapa rangkaian insiden tersebut.
Ruhut pun menegaskan bahwa perlakuan atau komentar kubu SBY itu telah menyinggung kubu Istana. Hal ini yang menurutnya tidak baik dalam berjalannya demokrasi.
"Saya imbau kepada Pak SBY untuk minta maaflah kepada Presiden RI ketujuh (Joko Widodo)," tandasnya. [rmol]
Sumber http://www.garuda-kita.com/
Comments