Sikap Batik Air Soal Anthonius Gunawan Si Penyelamat 148 Penumpang


 Personel Air Traffic Controller (ATC) AirNav cabang Palu, Anthonius Gunawan Agung meninggal ketika bertugas mengatur layanan navigasi di Bandara Mutiara Sis Al Jufri. Meninggalnya Anthonius menjadi cerita haru sebab menyelamatkan Batik Air ID-6231 dengan 148 penumpang.

Chief Executive Officer (CEO) Batik Air, Capt. Achmad Luthfie mengatakan, pihaknya memberikan bela sungkawa atas meninggalnya Anthonius.

"Batik Air memberikan turut bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Anthonius Gunawan Agung, salah satu petugas ATC AirNav Indonesia Cabang Palu ketika bertugas dalam mengatur layanan navigasi penerbangan," kata Luthfie dalam keterangannya yang diterima VIVA, Minggu, 30 September 2018.

Menurut Luthfie, Batik Air berterima kasih sebab berkat Anthonius, berdedikasi menyelamatkan Batik Air 6231. Kata dia, Anthonius menawarkan komando biar pilot Batik Air 6231 untuk lepas landas sesuai standar prosedural.

"Anthonius Gunawan Agung menawarkan komando berupa perizinan untuk terbang (clearance) kepada penerbang/pilot Batik Air bernomor ID-6231 untuk lepas landas sampai menunggu pesawat Airbus A320-200 mengudara tetap sesuai standar operasi prosedur," terperinci Luthfie.

Kemudian, ia menambahkan, Batik Air 6231 mempunyai rute berangkat dari Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu, Jumat, 28 September 2018 pukul 17.55 WITA. Sesuai jadwal, pesawat ini mendarat dengan selamat di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, pukul 19.00 WITA.

"Dalam penerbangan ID-6231, Batik Air menerbangkan tujuh kru pesawat dan 148 penumpang," sebut Luthfie.

 Jenazah Anthonius Gunawan Agung, personel Tower ATC AirNav Indonesia cabang PaluFoto: Anthonius Gunawan ketika hendak pemakaman.

Kisah Anthonius ini sebab sebelumnya Pilot Batik Air 6231, Captain Mafella dengan penerbangan dari Palu ke Makassar ingin mempercepat tiga menit jadwal penerbangannya dari yang sudah ditentukan. Jadwal awal Batik Air 6231 berangkat pukul 17.55 WITA.

Mafelle ingin dipercepat menjadi 17.52 WITA sebab adanya gempa 7,4 magnitudo. Ia pun meminta izin kepada menara pengawas ATC biar dipercepat. Permintaan Mafella disetujui menara pengawas biar segera take off.

Adapun Anthonius meninggal sebab gempa tersebut merobohkan menara ATC. Pihak Air Nav, menyatakan Anthinius dari dalam menara tower ATC menawarkan isyarat k,epada Batik Air untuk lepas landas. [viva]

Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments