Xie Jin Ping Tak Dapat Bahasa Inggris, Tapi Ekonominya Hampir Nomor Satu Di Dunia


Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat Fahri Hamzah, mengusulkan biar intensitas debat calon presiden-calon wakil diperbanyak. Hal ini, berdasarkan dia, sebab debat merupakan metode kampanye yang paling memperlihatkan kesempatan bagi rakyat untuk mengetahui kualitas dan kapasitas pemimpinnya.

Debat yaitu bisa dibilang hampir diantara metode kampanye yg paling memperlihatkan kesempatan bagi rakyat utk mengetahui kualitas dan kapasitas pemimpinnya. 

"Karena itu lebih baik bila intensitas debatnya diperbanyak. Dari daerah-daerah dengan waktu kampanye enam hingga tujuh bulan ini, setidak-tidaknya semua pulau-pulau besar itu terwakili dengan adanya debat ibarat Papua dan Sumatera," kata beliau di Jakarta, Sabtu (14/9/2018).

Dia mengatakan, debat di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa bisa dua kali, serta di Pulau Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku tema debatnya harus lebih dalam dan spesifik.

Hal itu berdasarkan beliau biar bisa menjelaskan kepada rakyat apakah pemimpin mengerti nasib mereka di daerah-daerah itu secara lebih rinci. 

Sementara itu beliau menilai bila pun di dalam debat sesekali memakai bahasa abnormal ibarat bahasa Inggris, itu tidak persoalan namun itu tidak terlalu penting dan tidak terlalu khusus.

"Karena Xie Jin Ping juga tidak bisa bahasa Inggris tapi ekonominya hampir nomor satu di dunia," ujar Fahri mencontohkan.

Menurut dia, dari semua itu yang terpenting yaitu keterlibatan rakyat untuk mengetahui secara lebih luas kemampuan daripada kandidat. [tsc]

Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments