Fahri-Fadli Vs Tompi Soal Ratna Sarumpaet Disebut Operasi Plastik


 Beredar informasi mengenai Ratna Sarumpaet melaksanakan operasi plastik pada tanggal 21 September 2018, tanggal di mana dia disebut menjadi korban penganiayaan. Informasi itu jadi perdebatan antara dr Tompi dan Fahri Hamzah-Fadli Zon di Twitter.

Tompi, penyanyi yang juga dokter bedah plastik, awalnya mengungkapkan kekagetannya soal kabar operasi plastik yang disebut sebagai dikeroyok. Di twit itu, Tompi memang tidak pribadi menyebut nama Ratna.

"Gilaaaaa mengakibatkan bisul operasian sebagai jawaban di keroyok massa!!! Mrk sedang membodohi diri sendiri. Dan kita rakyat tertipu dan terbawa amarah. Ini pola bagus bagaimana oknum politisi memainkan jurus2" tulis Tompi, Rabu (3/10/2018).

Dia juga merespons tweet Fahri Hamzah. Fahri awalnya me-retweet tweet Dahnil Anzar yang berisi foto Ratna ketika bertemu Prabowo Subianto.

"Mau menasihati biar ibu Ratna tegar apalah kita ini...umur dia 70 tahun...kita belum tentu setegar beliau...tapi membisu dengan keadaan ini yaitu durhaka kepada Ibu pertiwi... #SaveDemokrasi" tulis Fahri

Tompi kemudian membalasnya. "Bang fahri, kl boleh saran Cek info yg masuk pak. Jgn telen aja. Ingat Tuhan. Jgn ingat pilpres ajaa," balas Tompi.



Saling balas tweet masih berlanjut. Fahri meminta Tompi membatasi diri alasannya yaitu dia bukan andal foto atau digital forensik.

"Tapi anda harus membatasi diri. Anda buka andal foto atau digital forensik...anda dokter bedah kulit setahu saya...ada yg kulitnya rusak alasannya yaitu dianiaya menyerupai ibu @RatnaSpaet dan ada yg menyerupai pasien anda yg ingin nampak lebih cantik.belajar bedain itu aja dl dok.😃" balas Fahri.

Tompi pun merevisi pernyataan Fahri. Dia kemudian mengajak Fahri untuk ikut mengusut kondisi Ratna biar dapat mendapat hasilnya.

"Sy bedah plastik, bukan bedah kulit bnag. BEDA itu! Makanya sy ajak bang fahri yuk kita periksa bareng. Ajak istri kakak kan dr bedah juga. Jd fair. Jgn telen aaja info dr @fadlizon . Temen bs khilaf," tulis Tompi.

Fahri kemudian melanjutkan tweetnya untuk menanggapi pernyataan Tompi soal Ratna Sarumpaet sambil mengunggah foto pertemuan Ratna dan Prabowo. Dia juga mempertanyakan langkah polisi yang akan membeberkan hasil penelusuran tanpa meminta keterangan Ratna Sarumpaet.



"Beberapa WA hingga ke saya dengan teman, "tuh Bung Fahri, dokter populer @dr_tompi sudah bicara tuh, ternyata Hoax". Luar biasa. Siapa dokter bedah yabg gagal mengoperasi ibu @RatnaSpaet itu ya? Anda niscaya punya jaringan dokter yg mengetahui operasi plastik yg gagal itu?" ungkap Fahri.

"Aneh, memang aneh, orang yang sedang jadi korban dan terluka justru dituduh oleh orang yang seharusnya memberinya simpati dan pertolongan. Lebih asing alasannya yaitu pejabat polisi bukannya minta keterangan korban malah bikin dongeng sendiri yg mencurigai korban," sambungnya.

Tak hanya dengan Fahri, Tompi juga saling berbalas tweet dengan Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat Fadli Zon. Awalnya, Fadli merespons tweet Tompi yang membalas tweet Fahri.

"Wah inikah dokter produk "revolusi mental"?" tulis Fadli.



Apa kata Tompi? Dia membalas Fadli dengan meminta ijin untuk mengusut Ratna langsung.

"Mental sy baik2 aja pak gak perlu revolusi. Ijinkan saja sy periksakan luka2 beliau. INSYAALLAH, semua akn jelas. Sy yg keliru atau anda yang keliru. Easy! Cukupkan," balas Tompi.

Sebelumnya diberitakan, polisi akan merilis hasil penelusuran soal Ratna Sarumpaet. Jelang rilis tersebut, beredar informasi mengenai Ratna Sarumpaet melaksanakan operasi plastik pada tanggal 21 September 2018, tanggal di mana dia disebut menjadi korban penganiayaan. Tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyerahkan ke Ratna Sarumpaet sepenuhnya mengenai benar tidaknya informasi yang beredar tersebut.

"Pertama tentu menyerupai tadi saya sampaikan yang dapat menjelaskan secara detail yaitu Bu Ratna, makanya semenjak awal kami minta Bu Ratna sampaikan saja ke publik, jangan takut, jangan hingga kemudian jadi polemik, itu yang kita minta," ujar Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, Rabu (3/10/2018). [detik]

Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments