
Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat RI, Fahri Hamzahmengungkapkan pendapatnya terkait gempa dan tsunami yang ada di Aceh tahun 2014.
Tulisan itu disampaikan Fahri Hamzah melalui Twitter miliknya, @FahriHamzah, Selasa (2/10/2018).
Fahri pun menawarkan sanjungan pada Presiden dikala itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Ia juga bercerita dikala terjadinya gempa hingga penanganan yang dilakukan oleh pemerintahan.
Pujian itu disampaikan Fahri ketika belum adanya tim-tim penanganan tragedi menyerupai masa kini ini ketika SBY dan JK memimpin.
Berikut ini tweet dari Fahri Hamzah yang dikutip TribunWow.com.
"Wakil Presiden @Pak_JK yth, Kelu Pagi ini,
Ingin menulis apa tak mantap, ada perasaan bersalah, menyesal ada luka..
#TsunamiLagi di pulau bapak menyerupai menghampiri.
Saya teringat kerja menghadapi petaka selesai Desember 2004 lalu. Saat bapak dan pak @SBYudhoyono memimpin kami.
Pak @SBYudhoyono sedang berada di papua, merayakan malam natal tanggal 26 Desember 2004 bersama saudara2 kita umat kristiani.
Bapak ada di Jakarta, kabar tiba dari ujung negeri, Acehdilanda gempa dan tsunami yg jarang, dunia berguncang.
Bapak @Pak_JK dan pak @SBYudhoyono gres saja dilantik, tepatnya 20 Oktober 2004.
Hanya 2 bulan berselang. Pukulan ini menyerupai mematikan.
Kita semua terdiam, kita semua kehilangan.
Tapi, pemerintah seumur jagung ini hidup, dari jauh presiden gres memegang kendali.
Saya ingat, Bapak berdua terbang ke aceh, @Pak_JK ke Banda Aceh dan pak @SBYudhoyono ke Lhokseumawe menemui rakyat yang kehilangan segalanya.
Jakarta kosong, dua pemimpin pergi dan komando dijalankan dari jauh. Jakarta tetap bergerak.
Semua siap siaga.
Padahal, hari itu, 14 tahun lalu, kita belum punya perangkat sehebat sekarang, termasuk forum menyerupai BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan UU penanganan bencana.
Juga kita belum punya Alat2 canggih mitigasi bencana.
Tapi kita punya semangat. Kita punya tekad bersama.
Tapi, @Pak_JK yth, Allah SWT Mentakdirkan bapak masih bersama bangsa ini.
Ada pengalaman dalam diri bapak. Ambillah kendali.
Mohon pada pak @jokowi , bapak ambil kendali.
Pimpin lah rakyat menghadapi #TsunamiLagi ini yg kini mengena negeri palu, Donggala dan sekiranya.
Baru saja, derita air mata rakyat NTB di Lombok dan Sumbawa belum kering.
Sekarang luka sulawesi Tengah menganga. Ambillah kendali pak, jangan biarkan rakyat gelisah oleh ketiadaan kepemimpinan yang efektif.
Bapak niscaya bisa. Bapak punya pengalaman," tulis Fahri Hamzah.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, SBY menawarkan kebanggaan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan gempa dan tsunami yang terjadi di Palu.
"Meskipun tidak sebesar dan sedahsyat gempa bumi di Aceh dan Nias (2004) dulu, kali ini gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulteng juga besar. Korbannya kita saksikan besar," ujar SBY dalam video yang diunggah ke akun YouTube-nya, Minggu (30/9/2018).
"Oleh alasannya yakni itu, tindakan cepat presiden Jokowi untuk berkunjung ke tempat tragedi saya nilai tepat," tambah SBY.
Selain itu, SBY juga mengimbau aktivitas kampanye Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019 dilarang sementara.
Menurut dia, hal ini perlu dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas tsunami serta tragedi gempa bermagnitudo 7,4 yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Dalam keadaan menyerupai ini, saya beropini dan menyarankan semoga untuk sementara waktu paling tidak untuk Sulawesi Tengah, Palu, Donggala, dan sekitarnya itu aktivitas kampanye pemilu dihentikan," tambahnya.
SBY mengajak semua pihak memperlihatkan solidaritas kepada saudara-saudaranya yang tengah mengalami musibah.[tribun]
Sumber http://www.garuda-kita.com/
Comments