Soal Hoax, Gerindra Singgung Joko Widodo Kecolongan Kasus Wn Archandra


 Saling serang soal sebaran kabar bohong alias hoax memanas di kubu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Setelah masalah Ratna Sarumpaet yang berbohong soal penganiayaan, sekarang giliran Gerindra menyinggung masalah Archandra Tahar yang heboh pada 2016 lalu.

Kilas balik soal masalah Archandra, waktu itu Presiden Jokowi mengangkat beliau sebagai Menteri ESDM. Ternyata, Archandra tersandung masalah kepemilikan paspor AS, yang diketahui dimilikinya semenjak 2012.

Status WNI Arcandra pun dianggap gugur lantaran Indonesia tidak menganut paham dwi kewarganegaraan. Jokowi pun memberhentikan Archandra. Namun belakangan, Archandra diangkat sebagai Wakil Menteri ESDM sehabis mendapat status WNI.

Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan, seharusnya Jokowi sebagai presiden sanggup melaksanakan penelusuran atau verifikasi terlebih dahulu. Apalagi sebagai kepala negara, Jokowi ditunjang forum yang sanggup melaksanakan hal tersebut.

"Kasus hoax terbesar kurun ini mengangkat warga negara Amerika Serikat menjadi menteri ESDM Archandra Tahar waktu itu. Pernah nggak Pak Jokowi minta maaf? Nggak kan. Ada presiden mengangkat lho. Kalau ada yang bilang Pak Prabowo nggak mem-verifikasi, Pak Jokowi punya BIN, punya imigrasi, institusi negara," terang Andre kepada detikcom, Kamis (4/10/2018).

"Gimana verifikasi Pak Jokowi waktu itu sebagai presiden. Ada TNI, Polri, Kemenlu," imbuhnya.

Andre menyebut kesalahan Jokowi lebih fatal ketimbang Prabowo yang dibohongi oleh Ratna Sarumpaet. Ia juga menyoroti perbedaan status Jokowi yang dikala kecolongan berstatus sebagai presiden, sementara Prabowo hanya capres ketika tak memverifikasi dongeng Ratna.

"Pak Jokowi mengangkat WNA menjadi menteri ESDM saya rasa itu lebih fatal daripada Pak Prabowo, nggak validasi kami nggak punya perangkat negara dalam verifikasi, beda sama Pak Jokowi punya BIN. Kebesaran hati Pak Prabowo sebagai oposisi kami nggak mempermasalahkan itu," tutur Andre.

Seperti diketahui, Prabowo bersama kubunya sempat membela dan meramaikan kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet yang ternyata berbohong. Ratna yang mukanya lebam-lebam mengaku dianiaya. Padahal kondisi ratna menyerupai itu lantaran disebabkan operasi sedot lemak. [portal-bersama.com / detik]

Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments