Terima Kasih Polri, Terima Kasih Prabowo Subianto!


OLEH: TEUKU GANDAWAN

KITA sanggup bersyukur dan bernapas lega saat drama yang dibangun oleh Ratna Sarumpaet, yang nyaris menciptakan kita saling berprasangka jelek dengan keras, berakhir dengan cepat dan damai.

Berbagai persekusi yang kerap terjadi atas kelompok yang beroposisi kepada pemerintah telah menciptakan emosi terpancing begitu mudah. Serta merta amarah itu berdiri dalam banyak sekali bentuk agresi solidaritas yang pada dasarnya menolak pemukulan atas Ratna Sarumpaet. Padahal pemukulan itu tidak pernah ada. Yang ada hanyalah drama yang dibangun alasannya rasa aib atas hasil sementara dari tindakan operasi plastik. 

Pertama, kita patut berterima kasih kepada Polisi Republik Indonesia yang telah menciptakan pemeriksaan yang sangat baik. Berbagai isu berhasil dimunculkan dengan akurat untuk mematahkan semua logika kisah fiktif Ratna Sarumpaet. Polisi Republik Indonesia sanggup dengan sangat argumentatif mengatakan apa yang terjadi pada selang waktu yang diceritakan sebagai masa-masa perawatan atas pemukulan ialah kebohongan. Argumentasi yang menciptakan Ratna Sarumpaet tidak punya pilihan lain kecuali mengakui semua sandiwara kebohongannya. Terima kasih Polri!

Kedua, kita patut berterima kasih kepada Prabowo Subianto yang dengan jiwa besar segera meminta maaf kepada publik atas sikapnya yang tidak cermat dalam kasus kebohongan ini. Sekian usang berjalan seiring dengan Ratna Sarumpaet mengakibatkan Prabowo menjadi kehilangan ketelitian untuk terlebih dahulu menguji keabsahan cerita. Sehingga lalai menguji detail kronologis kebohongan, abai dengan meminta bukti-bukti jikalau pemukulan memang terjadi dan abai dengan fakta akun twitter Ratna Sarumpaet yang nyatanya tetap aktif dan tetap galak pada masa-masa yang disebutnya tertekan dalam ketakutan.

Selanjutnya mari kita hormati apa keputusan Polisi Republik Indonesia atas proses pemeriksaan mereka. Apakah akan melaksanakan proses aturan atau merekomendasikan rehabilitasi kejiwaan atas diri Ratna Sarumpaet, biarkan itu menjadi wewenang  Polri. 

Perlu kerjasama juga tentunya dari pihak Prabowo Subianto dan pihak-pihak lainnya sebagai saksi yang telah menjadi korban kebohongan dari kisah pemukulan Ratna Sarumpaet. Kasus ini telah mendidik kita untuk senantiasa waspada dan kritis menguji validitas saat mendapatkan informasi. Hoax memang harus ditolak dan jangan diberi ruang dalam negara ini.[***]


Alumni ITB, Mantan Aktivis Mahasiswa, Pemerhati Politik Nasional [rmol]

Sumber http://www.garuda-kita.com/

Comments